Saturday, August 29, 2009

biar jiwa

kau bikinku gigit bibir sendiri
lamakah lagi kita sepi?
kau bikinku renung sinar mentari
lamakah lagi kita begini?

alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku

alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku

berkaliku mintakan dari dulu
usah kau tunggu ucap itu
berkaliku bisikkan pada kamu
usah kau buntu aku milikmu

alangkan bulan terang
hilang nyawa tanpa bintang
apalagi aku

alangkan bunga kembang
pudar warna tanpa siang
bayangkan aku

perlukah aku menyebut setiapnya
yang indahku tidak akan ada makna
bila kau sembunyi dan bermain lari-lari
separuh aku sudah pun mati

tak mampukah kau percaya
haruskah ku hebahkannya pada dengki dunia?
tidak bisakah kita sekadar pejam mata
biar jiwa bersuara

biar
biar
biar jiwa
bersuara

not everyone are blessed with the ability to express. so why wont we just let everything but the lips speak up? and oh. song's at the side bar.

Friday, August 28, 2009

kemudian

kemudian datang hati pecah;

mintakan darinya apologi yang terpaling
dan senyumkan segala hamun yang diasak

perlu apa dihujah;
kau memang bajingan.

Tuesday, August 25, 2009

di

di teriakan cello yang dipanah pendek-pendek
seperti kiraan guru tari bharatnayam yang terpejam-pejam
di degup bunyi yang dihingar pantas-pantas

aku sesak nafas.

kerana di antara cello yang dipanah pendek-pendek
seperti kiraan guru tari bharatnayam yang terpejam-pejam
di degup bunyi yang dihingar pantas-pantas

ada kau melintas.

Wednesday, August 12, 2009

kalau cuma

dia tarik tangannya
terbang terus ke langit

bersamanya
sambil menjerit

padanya:
engkau cukup tidak, sayang;

kalau
cuma yang ada
cuma kita dua?

Friday, August 07, 2009

demi

demi malam yang mungkin tidak sempat habis,
demi siang yang mungkin tidak sempat sampai,

sudah-sudahlah.