bersuaralah;
walau bila yang mampu
cuma diolah dari linang yang lalu.
mustahaknya;
disuara.
di apa jua bahasa terluahkan,
bersuaralah;
walau bila yang mampu
cuma diolah dari linang yang lalu.
mustahaknya;
disuara.
Thursday, January 21, 2010
Tuesday, January 19, 2010
seratus lima puluh juta
untuk kali ke seratus lima puluh juta
mereka tanyakan engkau soalan yang sama
“hei kenapa kau masih lagi mahu kan dia?
apa kau buta? apa kau pura-pura suka?”
di seratus lima puluh juta kali itu
di depan semua engkau tarik tangan aku
yang sedang buat muka kosong tak ambil tahu,
sambil ketawa engkau bilang satu persatu:
“dia mungkin bengis seperti singa
tapi dia nangis tonton cerita korea
dia mungkin keras bila bersuara
tapi dia jelas jujur apa adanya--
aku lagi kenal dia”
dah lebih seratus lima puluh juta kali
aku pesan padamu apa yang bakal jadi
"engkau dan aku ada mungkin tidak serasi
kau sangat manis, aku ini pula dawai besi"
di setiap seratus lima puluh jutanya
aku pun dalam hati semacam tak percaya
"apa kau lihat pada aku, jujurkan saja"
terus kau cubit dagu aku sambil berkata:
“sayang mungkin baran tak kira masa
tapi sayang tahan kalau yang salah saya
sayang mungkin saja keras kepala
tapi sayang manja bila kita berdua--
saya kenal sayang saya”
buat apa dicerita bahagia kita rasa
biar tak dipercaya, peduli orang kata
baju ronyok tak apa asal pakai selesa
berkilau tak bermakna kalau hati tak ada
aku lebih bengis dari sang naga
tapi bisa nangis semata demi senja
suaraku keras tak berbahasa
kerna aku rimas gedik mengada-ngada
aku mudah baran tidak semena
mana boleh tahan angin cemburu buta
dan aku sengaja tunjuk keras kepala
aku punya manja kau saja boleh rasa
rahsia kita berdua
kerana apa yang kita rasa tidak ada perlu diheboh2 pada mereka2 yang mungkin lebih memilih untuk tidak mengerti. lagu ada di sisip tepi. tidak siap lagi. :)
mereka tanyakan engkau soalan yang sama
“hei kenapa kau masih lagi mahu kan dia?
apa kau buta? apa kau pura-pura suka?”
di seratus lima puluh juta kali itu
di depan semua engkau tarik tangan aku
yang sedang buat muka kosong tak ambil tahu,
sambil ketawa engkau bilang satu persatu:
“dia mungkin bengis seperti singa
tapi dia nangis tonton cerita korea
dia mungkin keras bila bersuara
tapi dia jelas jujur apa adanya--
aku lagi kenal dia”
dah lebih seratus lima puluh juta kali
aku pesan padamu apa yang bakal jadi
"engkau dan aku ada mungkin tidak serasi
kau sangat manis, aku ini pula dawai besi"
di setiap seratus lima puluh jutanya
aku pun dalam hati semacam tak percaya
"apa kau lihat pada aku, jujurkan saja"
terus kau cubit dagu aku sambil berkata:
“sayang mungkin baran tak kira masa
tapi sayang tahan kalau yang salah saya
sayang mungkin saja keras kepala
tapi sayang manja bila kita berdua--
saya kenal sayang saya”
buat apa dicerita bahagia kita rasa
biar tak dipercaya, peduli orang kata
baju ronyok tak apa asal pakai selesa
berkilau tak bermakna kalau hati tak ada
aku lebih bengis dari sang naga
tapi bisa nangis semata demi senja
suaraku keras tak berbahasa
kerna aku rimas gedik mengada-ngada
aku mudah baran tidak semena
mana boleh tahan angin cemburu buta
dan aku sengaja tunjuk keras kepala
aku punya manja kau saja boleh rasa
rahsia kita berdua
kerana apa yang kita rasa tidak ada perlu diheboh2 pada mereka2 yang mungkin lebih memilih untuk tidak mengerti. lagu ada di sisip tepi. tidak siap lagi. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)