puisi ini buat kamu anak naga
yang kejung di kulit tapi lentur di hati
puisi ini hanya untuk kita bercinta di dermaga
tika sang hati kita tewas di mimpi sakti
mungkin kah ada mungkin buat kita?
engkau itu naga dijanjikan keagungan satu hari nanti.
sedang aku cuma si gila ketagihan cinta
yang hidupnya cuma ada janji untuk mati.
anak naga, engkau itu amat indah keterlaluan
meski yang kau pamer cuma angkuh dan gagah
di lubuk dalam, kau lebih manusia dari insan
dan karena itu terus sajalah kau bermegah
anak naga, kenapa perlu aku ini sekadar manusia?
tidak bisakah aku dikasih dibelai disayang?
haluan kita tak pernah bersatu selamanya
kecuali di dermaga itu, di bawah bulan terang
ayuh menari di sinar rembulan di antara remang pagi
kerna di tika itu smua sudah lena, yang tinggal cuma kita
tarikan gemalai longlai di masa yang sedang pergi
waktu yang ada hanya tinggal sekelip ketika
bisakah aku rasa bibir itu, hai anak naga?
di tiap engkau tersenyum aku tewas bermimpi
melarik bahagia dalam anganan gila
sesungguh ku tak bisa sembunyi lagi
tapi pagi sudah sampai dalam kerlipan mata
aku kini sekadar si gila yang cuma ada diri sendiri
dan kau sudah harus kembali ke angkasa raya
tinggallah kisah ini sekadar mimpi dicarik mentari
Thursday, June 07, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment