nyatanya aku tewas.
igau aku tentang rembulan rupanya sekadar khayalan termimpikan,
rata-rata segala yang ku membayang semua hanya jeritan tersimpan,
pekikan aku yang dulu-dulu tidak pernah tembus ke lingkar awan,
yang aku ngongoi di siratan kasih malam cuma hanya siulan bosan.
nyatanya aku bodoh.
mana bisa ada cinta seagung itu antara kita-kita ini, wahai pasir,
tiada mungkin ada ingin sang mentari bertari zapin bersama petir,
seolahnya ada cemati mengikat janji sang bibir dusta yang berdesir,
semua itu khayalan bajingan yang mendustakan batin yang lahir.
nyatanya aku buta.
tidak ternampakkan seganang kasihmu yang terbentang membayu,
dari setiap terhembus sang nafas ke kawanan awan yang membiru,
yang ku cari adalah ideologi sial tercipta untuk mengorgasmik nafsu,
tidak ada cinta rembulan, mentari petir, rindu sang pasir, yang itu-itu.
nyatanya aku tewas.
nyatanya aku bodoh.
nyatanya aku buta.
Dia itu Ada.
Wednesday, July 11, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment