ini kisah tentang seorang perempuan
seorang gadis yang masa itu masih kecil dan perawan
pejamkan mata dan bayangkan saja situasinya berada
di dalam suatu tempat kecil
terpuruk
yang kau namakan jamban
aku tidak tahu tentang kamu-kamu
aku tidak tahu apa cerita kamu
tapi ini cerita aku, maka dengarkan
ambil mata kamu dan paku
dengar cerita aku disuatu masa
ketika dahulu di suatu masa
mengangis sendiri di suatu masa
tentang diri sendiri di suatu masa
aku dibesarkan dimanja, disayang
aku dibesarkan dengan segala rasa
aku dibesarkan dengan penuh cinta
aku dibesarkan biasa saja
ayahbonda, kenapa bohong?
kenapa engkau hendak bohong?
dulu dikata akulah raja puteri jelita
sekalian rakyat jelata akan mencemburui jiwa aku
tapi ayahbonda,
dunia tidak mahukan jiwa aku!
yang dihendakkan cuma
wajah dan rupa saja
wahai ayahbonda,
kenapa engkau bohong saya?
aku dibesarkan sebagai seorang gadis
yang gemuk, pendek, busuk, tak cerdik
aku dikatakan orang
"hey babi,
kenapa engkau sangat jelik?"
wahai ayahbonda, kenapa dibohong?
aku ini bukan di sini
tempat aku tak sepatutnya dibiarkan di luar pergi
aku patut disimpan di suatu tempat
di mana cuma ada ayah ibu
di mana mereka 'kan sayang aku
untuk siapa aku
untuk siapa aku
bila aku keluar, aku dikeji
bia aku di luar, aku dimaki
kerana yang dimahukan cuma wajah rupa seri
ayahbonda,
kenapa bohong saya?
ayahbonda,
kenapa tak cerita?
dunia tempat kejam
dunia macam-macam
depa tak suka saya
depa tak cinta saya
kenapa ayah?
kenapa bonda?
tak dikhabarkan tentang mereka-mereka
yang tak sukakan siapa saya
yang hendak dari dulu menjadi saya
mereka semua hendak saya
jadi cantik, badan jelita
tapi itu memang bukan saya
bukan saya
bukan saya
maka apakah aku harus pergi
duduk di rumah dan terus mati?
apakah aku tinggal di sini
tak akan pergi?
tak akan pergi?
dunia tempat kejam
dunia macam-macam
tapi jangan sedar dengarkan semua kata mereka
dunia memang kejam
dunia macam-macam
tapi janganlah engkau percaya kata mereka
biar kita begini saja;
buruk, gemuk,
besar, cantik.
biar saja diri kita;
cantik, molek,
hodoh, jelik.
siapa kita, itu kita
cinta saja jiwa kita
kalau mereka tak suka, pergi mampus!
tak apa.
tak apa
tak suka
tak apa
ini sisa-sisa rasa
rasa jiwa yang luka
kalau jamban boleh bercakap, aku rasa, banyak rahsia kita akan dibongkar. cermin jamban banyak berjasa pada aku. mungkin tidak pada orang lain. aku tidak tahu. dengar puisi ini di sini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
bagus untuk yang narcissts segala
puisi ini menarik..
saya suka.
saya tertarik.
Nais kak Fynn! Saya suka. Tapi kadang2 tanpa diperasan, kita memang dibrainwashkan untuk bertanggapan begitu.
Sedap.
saya sukee yg ini.
amat memberi erti yg mendlm. :)
sangat suka.
salam kak fynn.. minta izin letak puisi dan lagu kat blog..
kat link ini
suka dengan puisi ini. =)
sedih sgt...can't stOp crying..
mntak izin nk pOst dlm bLog ;((
sedih sgt puisi ni..can't stOp crying..mntak izin nk pOst dlm blOg ;((
Post a Comment