menemui ayahbunda

menemui ayahbunda;
dengarkan suara saya
semoga akan ada harinya didengar suara saya.

menemui ayahbunda;
aku ini zuriatmu bunda
aku ini zuriatmu ayahanda
lalu apakah ku tak ada harga?

menemui ayahbunda;
apakah tidak ada sesiapa
yang menemani saya di kala malam tiba?
saya sendirian sahaja

kalau diingatkan tentang saya--
fikirkan di mana ditinggal saya;
bersama serangga-serangga kecil,
bersama matahari yang tak mongil,
bulan yang tak mau memandang saya,
semua yang tak mempeduli saya.

di mana ayah
di mana bunda
di waktu saya meminta?

aku pernah berjanji pada tuhan untuk menjadi zuriatmu yang terbaik,
aku dibagikan oleh tuhan dipelihara untuk engkau dijanjikan baik;
tapi mengapa wahai ayahbunda dibagikan aku kepada lantai yang tak ada--
berumah dan beratap pada yang tidak mahukan siapa saya?

bagikan saya pada sesiapa yang inginkan saya,
bagikan saya pada yang tak mampu untuk ada,
bagikan saya!
bagikan saya!

wahai ayahbunda yang tak pernah mahu aku,
dengarkan suara aku ini:
aku ingin dibelai dan disayang.

mungkin satu hari--
aku jadi pramugari,
mungkin juga jadi arkitek,
jadi cikgu,
jadi apa saja yang mungkin;
semua ada

tapi
pandang-pandang
di mana saya

menemui ayahbunda.




dengan membayangi suara anak yang dibuangtepi, dengan seolah mendengar mereka membisik pada sang ayahbunda yang membiari mereka terbiar situ. tulisan ini terlalu picisan dan mungkin tak mengesan apa2 dan siapa2. cuma semoga, datang hari, habislah binatang kita dalam diri ini.

lagu dicipta bertema "apakah dosaku", untuk malam puisi riong di UMP Gambang, demi mengenang nasib2 anak kecil yang dibuang. untuk video, klik sini.