hati sudah melepas tangan
nyawa sudah tak mau lagi berpegangan
rasa ini sudah tidak mahu kutahankan
tak tertahan kerana kamu sayang
tak tertahan kerna kamu cinta
pernahkah kau rasakan bila satu hari kau begitu menyukai seseorang itu
tapi dia tak rasa apa yang kau rasa
tak memberi apa yang kau minta
tak ada yang kamu mahukan
tak mahu apa yang kamu mahukan
ku rasa dunia kita berbeza
ku rasa dunia kita jauh berbeda
pernahkah kau rasakan kau dah melutut kat tangga tu tapi orang tetap tak nampak kau
pernahkah kau ada dekat pintu tapi dia jalan terus melimpas engkau
pernah tak kau jalan lepas tu orang tak perasan
dan kau jerit:
“hey lihatlah aku di sini
lihat aku menari
lihat aku tertawa”
mungkin –
mungkin satu hari kau akan gila
kerana kau tak tahu aku siapa
pernahkah kau betul-betul mahukan seseorang itu
tetapi dia cuma tidak tahu
pernahkah kau rasakan getaran yang aku rasa
rasa yang aku minta
rasa mau yang aku mau
rasa gila yang aku rasa
oh –
lihatah aku di sini, menari-nari
ku lebih cantik dari awek yang kau pegang
ku lagi menarik dari awek yang kau sedang pandang
ku cuma kau tak nampak
ku cuma kau mengelak
lihatkan saja aku
lihat saja aku di sini sayang
sayang
sayang
sayang
sayang
ku beri sekali saja peluang ini
aku akan berdiri di pintu itu
dan lihatkan aku di situ
dan jika di waktu itu kau tak nampak siapa aku
kau dungu
kau dungu
kau dungu
kau dungu
hey lihatlah aku di pintu itu mengharap kau memandang dan melihatkan aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
lihatlah aku
di situ
di tangga pintu itu
di tangga hati kamu
mahu ku mahu kamu
mahu ku mahu kamu
Otam featured me in one of his gig. Rantai2007. great music. fuckin great tune. will you marry me, Otam? haha. for the the recorded version, do click here. enjoy feeling miserable. haha.
Sunday, December 23, 2007
Wednesday, December 19, 2007
hey hey hunny II
kasut baru terpalit lumpur kotor
hendak gerak hilang kunci motor
lapar sangat, tadi keluar cepat
semuanya cuba patahkan semangat
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
5 batu berjalan sampai lebam
anjing kejar nyaris aku diterkam
terjatuh pula dalam lumpur paya
tak sedar cicir dompet dekat mana
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
hey hunny hey hey
hari ini comey
semata kamu aku terbang ke bulan
bersayap daun akan aku paksakan
semata senyummu ku jadi hero
intan payung sayang, si bujur telur
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sampai kau kata "baby -
ku mau putus today"
hey hunny hey hey
hari ini paling suwey.
ini untuk funky doryz. AG tak jadi ambik. sukati lah. yang penting ada orang mau bikin lagu untuk piece ini.
hendak gerak hilang kunci motor
lapar sangat, tadi keluar cepat
semuanya cuba patahkan semangat
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
5 batu berjalan sampai lebam
anjing kejar nyaris aku diterkam
terjatuh pula dalam lumpur paya
tak sedar cicir dompet dekat mana
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
hey hunny hey hey
hari ini comey
semata kamu aku terbang ke bulan
bersayap daun akan aku paksakan
semata senyummu ku jadi hero
intan payung sayang, si bujur telur
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sebab kau kata "baby -
i wanna meetcha today"
ku kata hey hey hunny
aku masih tersangatlah okay
sampai kau kata "baby -
ku mau putus today"
hey hunny hey hey
hari ini paling suwey.
ini untuk funky doryz. AG tak jadi ambik. sukati lah. yang penting ada orang mau bikin lagu untuk piece ini.
Monday, December 17, 2007
nyanyian hati merajuk
serasa disuruh mati
bila bibir dipaksa dikunci
dan gelita terasa dunia
waktu kata terbuku di jiwa
aku mau menjerit di langit
menyanyi tentang mata yang perit
aku ingin mengadu pada awan
bila sang nyawa tersiat-siatkan
biar saja aku bernazam seorang
tak perlu kau dengar, tak payah dipandang
tiada mana kau paksakan diri
aku tak menghulur pada yang tak sudi
jangan sembunyi di sebalik santun
ikhlas itu sesuatu yang tak bisa dilakon
aku bukan anak kecil bisa digula-gula
sekadar tersinggung bila kau tak suka
a poetry i wrote when i was a wee bit offended by the loved one. ee. aku pon kuat merajok rupanye.
bila bibir dipaksa dikunci
dan gelita terasa dunia
waktu kata terbuku di jiwa
aku mau menjerit di langit
menyanyi tentang mata yang perit
aku ingin mengadu pada awan
bila sang nyawa tersiat-siatkan
biar saja aku bernazam seorang
tak perlu kau dengar, tak payah dipandang
tiada mana kau paksakan diri
aku tak menghulur pada yang tak sudi
jangan sembunyi di sebalik santun
ikhlas itu sesuatu yang tak bisa dilakon
aku bukan anak kecil bisa digula-gula
sekadar tersinggung bila kau tak suka
a poetry i wrote when i was a wee bit offended by the loved one. ee. aku pon kuat merajok rupanye.
Monday, December 03, 2007
sudah lama mati
bila satu hati itu mula menjadi dingin
dan bila segala perkara hati itu tak ingin
maka seharusnya hati itu dimusnahkan
bila satu rasa itu mula memakan diri
dan bila apa apa lain rasa itu tak mengerti
maka seharusnya rasa itu dilupakan
bila satu akal itu berdalih berdusta
dan bila pada semua dzat akal itu bernista
maka seharusnya akal itu dihancurkan
hati itu, rasa itu, akal itu
yang setiap yang sudah mati itu
akan hanya membawa apa yang masih hidup
mati bersama mereka dan merecup
kejam itu sifat mereka yang dengki
kerana semua hati, rasa dan akal ini
sudah lama mati
sudah lama mati
it's too late. just too late
dan bila segala perkara hati itu tak ingin
maka seharusnya hati itu dimusnahkan
bila satu rasa itu mula memakan diri
dan bila apa apa lain rasa itu tak mengerti
maka seharusnya rasa itu dilupakan
bila satu akal itu berdalih berdusta
dan bila pada semua dzat akal itu bernista
maka seharusnya akal itu dihancurkan
hati itu, rasa itu, akal itu
yang setiap yang sudah mati itu
akan hanya membawa apa yang masih hidup
mati bersama mereka dan merecup
kejam itu sifat mereka yang dengki
kerana semua hati, rasa dan akal ini
sudah lama mati
sudah lama mati
it's too late. just too late
Saturday, December 01, 2007
the pleasant and the peasant's dialogue
the pleasant:
i think peasants should just die and be fed to the tigers!
i think those poors are simply soring our eyes to burst!
they are worthless as they are lazy which made them so,
honestly, sir, how disgusting faces they own, those hobos.
the peasant:
i think life is somehow unfair to us since the forefathers,
i think i have worked hard like coming to work first,
but why oh why never had my luck shoots up and give it a go,
perhaps the bow i'm using is not as lucky as the rich's arrows.
the pleasant:
thank you oh great, great, great grandfathers for this fortune,
i am as rich and powerful, feeling so stong just like Neptune,
but it would only last to other century so tell me how now,
the way i can survive cause i cant stand to work and bow.
the peasant:
thank you oh great, graceful God who created the breeze of June,
for making me from steel hence i'm somehow empathy and immuned,
for the family i will have one day, i'm promising this vow,
i will be prosper, they wont even have to raise their brows!
the pleasant:
hey peasants, i hate you for all the happiness and those serenity you ceased,
on the luxurious of my golden bed, never had i even once had any total peace,
tell me how, tell me now, your secrets of joy before i put you behind bars,
on the hardness of your arms, how could you still have the best sleep under the stars?
i think peasants should just die and be fed to the tigers!
i think those poors are simply soring our eyes to burst!
they are worthless as they are lazy which made them so,
honestly, sir, how disgusting faces they own, those hobos.
the peasant:
i think life is somehow unfair to us since the forefathers,
i think i have worked hard like coming to work first,
but why oh why never had my luck shoots up and give it a go,
perhaps the bow i'm using is not as lucky as the rich's arrows.
the pleasant:
thank you oh great, great, great grandfathers for this fortune,
i am as rich and powerful, feeling so stong just like Neptune,
but it would only last to other century so tell me how now,
the way i can survive cause i cant stand to work and bow.
the peasant:
thank you oh great, graceful God who created the breeze of June,
for making me from steel hence i'm somehow empathy and immuned,
for the family i will have one day, i'm promising this vow,
i will be prosper, they wont even have to raise their brows!
the pleasant:
hey peasants, i hate you for all the happiness and those serenity you ceased,
on the luxurious of my golden bed, never had i even once had any total peace,
tell me how, tell me now, your secrets of joy before i put you behind bars,
on the hardness of your arms, how could you still have the best sleep under the stars?
Wednesday, November 28, 2007
puisi tidak beritma
tika sunyi malam diperkosa dunia bising,
anak itu terasing.
lalu dibina kaabahnya sendiri di celahan gelap selimut dan tilamnya,
dia bahagia.
namun hatinya terlalu indah untuk disembunyikan,
maka terpancar.
dan mereka yang lain jadi iri dan tak tegar,
terus tak dibiar.
mereka siatkan setiap perca senyumnya hingga terkoyak-koyakkan.
anak itu terasing.
lalu dibina kaabahnya sendiri di celahan gelap selimut dan tilamnya,
dia bahagia.
namun hatinya terlalu indah untuk disembunyikan,
maka terpancar.
dan mereka yang lain jadi iri dan tak tegar,
terus tak dibiar.
mereka siatkan setiap perca senyumnya hingga terkoyak-koyakkan.
Monday, November 26, 2007
nanti kamu rasa
terhina.
serasa keji.
terpana.
merasa benci.
terpempan.
begitu dimalukan.
tertekan.
begitu dimainkan.
kepilkan jemarinya erat
bila kau hayunkan mesra
lagakkan kasih sayang kalian:
di birai mata aku.
lekapkan jemarinya sarat
bila kau tayangkan dia
hunuskan cinta hebat kalian:
di tirai mata aku.
nanti bila dia kembali ke realiti
nanti bila kamu ditinggal pergi
nanti bila jadi yang ku kata
nanti kamu rasa.
nanti kamu rasa.
this is a curse, so please read it with full of hatred. enjoy casting spell.
serasa keji.
terpana.
merasa benci.
terpempan.
begitu dimalukan.
tertekan.
begitu dimainkan.
kepilkan jemarinya erat
bila kau hayunkan mesra
lagakkan kasih sayang kalian:
di birai mata aku.
lekapkan jemarinya sarat
bila kau tayangkan dia
hunuskan cinta hebat kalian:
di tirai mata aku.
nanti bila dia kembali ke realiti
nanti bila kamu ditinggal pergi
nanti bila jadi yang ku kata
nanti kamu rasa.
nanti kamu rasa.
this is a curse, so please read it with full of hatred. enjoy casting spell.
Sunday, November 18, 2007
this feel
this feel:
torturingly addictive,
piercingly lucrative,
passionately destructive.
this feel:
as the blood waltzing down
is euphoria.
this feel:
is precise.
when no words are accurate enuff to say what u feel.
torturingly addictive,
piercingly lucrative,
passionately destructive.
this feel:
as the blood waltzing down
is euphoria.
this feel:
is precise.
when no words are accurate enuff to say what u feel.
Wednesday, November 14, 2007
o' mosquito
o' mosquito, stop thee please,
murdering thyself, art thou?
those red liquid are not grease,
halt from sucking! stop thee now!
not a human this little self,
been too frosted for a century,
no more mortal in me that is left,
my heart is away, and remained it be.
o' mosquito, find thee others
of those who are jovial and gay,
i may be alive but so darn tasteless
let me wilt and fade, let me today.
murdering thyself, art thou?
those red liquid are not grease,
halt from sucking! stop thee now!
not a human this little self,
been too frosted for a century,
no more mortal in me that is left,
my heart is away, and remained it be.
o' mosquito, find thee others
of those who are jovial and gay,
i may be alive but so darn tasteless
let me wilt and fade, let me today.
memalukan
kau masih berpaut pada jarinya
sedang aku mengendong jiwamu.
ketika aku memahat namamu.
kau masih terpateri pada matanya
sedang aku memerap cintaku.
ketika aku mencanting pujaku.
kau masih bertaut pada hatinya
sedang aku membakar nyawaku.
ketika aku menerang gelitamu.
aku masih berharap pada tiada
sedang engkau menadah kasihnya.
ketika engkau menjaja padanya.
memalukan.
cukup memalukan.
if you are in this situation, siapa yang memalukan: kamu yang menunggu, si dia yg buta dan tidak sedar besarnya jiwa kamu.
sedang aku mengendong jiwamu.
ketika aku memahat namamu.
kau masih terpateri pada matanya
sedang aku memerap cintaku.
ketika aku mencanting pujaku.
kau masih bertaut pada hatinya
sedang aku membakar nyawaku.
ketika aku menerang gelitamu.
aku masih berharap pada tiada
sedang engkau menadah kasihnya.
ketika engkau menjaja padanya.
memalukan.
cukup memalukan.
if you are in this situation, siapa yang memalukan: kamu yang menunggu, si dia yg buta dan tidak sedar besarnya jiwa kamu.
Saturday, November 10, 2007
selamat mendakap awan, sang naga!
dia sudah pulang dan kembali menjadi buih-buih lautan
naga aku itu sudah bersatu bersama tentera-tentera pasir
pada sekejap dulu dia menjadi cinta merahku yang tersimpan
kini berpatah ke dasar air terus terbang ke langit petir
dia tak akan mahu berbalik ke dakapanku yang kecil
dengan bisa bahasa bibir yang menghalaunya pergi
telah ku herdiknya menjauh dengan ketap gigi menggigil
ku agungkan dunia dan ku pekikkan inginku menyepi
nagaku terbang tanpa sedikit pun menoleh simpati
pada aku yang berpura ketawa saat kamu pergi perlahan
semoga kamu terus bernyanyi berpimpin mentari
lagu rahsia kita yang sentiasa kita siulkan sendirian
maaf naga, tidak mungkin kita disatukan di mata sedar
maaf nyaringku menghalilintar pujukan rayu dulu
bibirku yang kaku memberi senyum tika kau beredar
aku bukan milik kamu di sini, cuma di pejaman matamu
berpalinglah sayang, wahai naga sakti jemala hati patik
tunjukkan mata kamu yang indah dan sentiasa ku cumbu
jelingan itu terlalu bisa dari alis kamu yang begitu cantik
mahu aku tatap terakhiran kalinya, janji ku takkan rayu
kerana aku mau tau bahawa cinta merah kita masih ada
di jiwa ini.
kerana mungkin rasa itu tebal dan agung, cuma didiamkan.
di hati ini.
selamat mendakap alam, naga aku.
sumthin i wrote, a sequel to naga dan dermaga II
naga aku itu sudah bersatu bersama tentera-tentera pasir
pada sekejap dulu dia menjadi cinta merahku yang tersimpan
kini berpatah ke dasar air terus terbang ke langit petir
dia tak akan mahu berbalik ke dakapanku yang kecil
dengan bisa bahasa bibir yang menghalaunya pergi
telah ku herdiknya menjauh dengan ketap gigi menggigil
ku agungkan dunia dan ku pekikkan inginku menyepi
nagaku terbang tanpa sedikit pun menoleh simpati
pada aku yang berpura ketawa saat kamu pergi perlahan
semoga kamu terus bernyanyi berpimpin mentari
lagu rahsia kita yang sentiasa kita siulkan sendirian
maaf naga, tidak mungkin kita disatukan di mata sedar
maaf nyaringku menghalilintar pujukan rayu dulu
bibirku yang kaku memberi senyum tika kau beredar
aku bukan milik kamu di sini, cuma di pejaman matamu
berpalinglah sayang, wahai naga sakti jemala hati patik
tunjukkan mata kamu yang indah dan sentiasa ku cumbu
jelingan itu terlalu bisa dari alis kamu yang begitu cantik
mahu aku tatap terakhiran kalinya, janji ku takkan rayu
kerana aku mau tau bahawa cinta merah kita masih ada
di jiwa ini.
kerana mungkin rasa itu tebal dan agung, cuma didiamkan.
di hati ini.
selamat mendakap alam, naga aku.
sumthin i wrote, a sequel to naga dan dermaga II
Sunday, October 28, 2007
bukan mereka
serasa ingin aku berpekik pada dinding
agar gemanya bisa memecah awan
berdenting denting kerincing rincing
jeritan bisu, yang terhancur cuma rawan.
merasa kejauhan itu sentiasa sering
laguku tak pernahnya menginang taulan
apa aku ini suka menghadap gering
tangan mereka hulur, namun aku yang segan.
melompat di langit dengan jiwa yang berlengging
aku lebih gemar sendiri di kawanan awan
bukan dunia yang kejam mahu berpaling
tapi berpimpin pimpin itu, aku bukan.
agar gemanya bisa memecah awan
berdenting denting kerincing rincing
jeritan bisu, yang terhancur cuma rawan.
merasa kejauhan itu sentiasa sering
laguku tak pernahnya menginang taulan
apa aku ini suka menghadap gering
tangan mereka hulur, namun aku yang segan.
melompat di langit dengan jiwa yang berlengging
aku lebih gemar sendiri di kawanan awan
bukan dunia yang kejam mahu berpaling
tapi berpimpin pimpin itu, aku bukan.
Tuesday, October 23, 2007
a very fat girl sat helplessly next to the window watching the sky
a very fat girl sat helplessly next to the window watching
the sky,
her eyes were wandering so far, that somehow she started to
cry,
quick, quick, make her a fort so she could hide her
disgusting self,
close her wide ears, the evil thunders are making her turn
deaf.
play her music from the magical forest, the ones you waltz
with during summer,
serve her the best juice, let her feel june and december
is now forever,
fly her a handsome knight to sing her soothing lies of
what she wishes,
cast her spells on that enchanted first sight that leads
to thousand kisses.
oh look, the creatures there at the feet of her castle are
prying,
but wait! they look exactly like her mates in reality, but
more nauseating,
oh how she's happy here that none were there to mock her
sight,
watch her fly and dance in the wind, making romance with
the knight.
from that moonshining beautiful dark sky the girl had no
grudge,
she feeds the earth with flowers and laughter of so much,
floating in grace that little girl oh how could that ever
be?
what makes her jovial this way, what could ever possibly?
but then suddenly her head felt so in pain that it stings
so bad,
she turned her head back and now she lost all those seeing
she had,
her mates giggled and claimed back the book they threw to
her,
oh what a menace, will they stop this evil one day or
ever?
she smiled and forced her lips to stay that very same
stiff way,
she is cultured to this all, she even said this is they
way they play,
she will be the very same one, never can she squeeze her
bad fate dry,
a very fat girl who sat helplessly next to the window
watching the sky.
Sunday, October 21, 2007
sudah tertamat.
laut,
pujukkan hatiku yang sedang bertaburan ini.
pasakkan jiwaku yang seperti lalang.
kerna aku sudah habis cinta padanya.
pasir,
semarakkan kembali rasa ini.
berikan semula segala sayang.
kerna aku sudah habis cinta padanya.
sudah terlewat.
sudah tertamat.
pujukkan hatiku yang sedang bertaburan ini.
pasakkan jiwaku yang seperti lalang.
kerna aku sudah habis cinta padanya.
pasir,
semarakkan kembali rasa ini.
berikan semula segala sayang.
kerna aku sudah habis cinta padanya.
sudah terlewat.
sudah tertamat.
Wednesday, September 05, 2007
cinta merah
langit kita berwarna merah
wajah kita berwarna merah
cinta kita berwarna merah
hati aku berdarah
ku ingin dicinta
ku ingin dikasih
tapi hati aku sudah dijual
ku ingin disayang
ku ingin dikasih
tapi jiwaku tebal
kita tak boleh teruskan ini, sayang
aku ini bukan milik kamu
aku ini sudah jadi milik orang
di abad lalu
di waktu itu
aku ini tidak bisa untuk teruskan, sayang
aku ini tidak bisa berterus menjadi milik kamu!
aku pinggan kaca di dalam balang
aku ini burung di sangkaran
aku ini hanya anak patung kecil
yang dimain di bilik kosongan
pergi, sayang!
aku tak boleh di sini
pergi, sayang!
aku tak bisa
pergi, sayang!
cinta kita ini berwarna merah
bermaksud palang
bermaksud tidak
bermaksud tak mungkin
bermaksud tak boleh
bermaksud tidak bisa
bermaksud gila
pergilah, sayang, pergilah
aku tak bisa teruskan di sini
pergilah, sayang, kau pergilah
aku tak bisa berlari
sayang, kau kena pergi
aku tak bisa lari dari sini
aku di sini terperangkap, sayang
kau pergilah
pergi saja! pergi saja! pergi saja! pergi saja!
aku di sini menangis hiba, sayang
aku ini burung di sangkaran
kau hanya pemerhati jauh
maka pergilah!
maka jauhlah!
maka hindarlah!
aku tak bisa melafaz selamat tinggal
selamat tinggal
selamat tinggal, cinta merahku
yang ku sayang, ku peluk, ku cium
ku sayang, ku kasih
ku ingin disayang
ku peluk selalu
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal ku ingin kamu
tapi hatiku sudah terjual
selamat tinggal selamat tinggal
selamat tinggal selamat tinggal
selamat tinggal cinta merahku
selamat tinggal cinta merahku.
About ending a beautiful love affair. Listen to it here
wajah kita berwarna merah
cinta kita berwarna merah
hati aku berdarah
ku ingin dicinta
ku ingin dikasih
tapi hati aku sudah dijual
ku ingin disayang
ku ingin dikasih
tapi jiwaku tebal
kita tak boleh teruskan ini, sayang
aku ini bukan milik kamu
aku ini sudah jadi milik orang
di abad lalu
di waktu itu
aku ini tidak bisa untuk teruskan, sayang
aku ini tidak bisa berterus menjadi milik kamu!
aku pinggan kaca di dalam balang
aku ini burung di sangkaran
aku ini hanya anak patung kecil
yang dimain di bilik kosongan
pergi, sayang!
aku tak boleh di sini
pergi, sayang!
aku tak bisa
pergi, sayang!
cinta kita ini berwarna merah
bermaksud palang
bermaksud tidak
bermaksud tak mungkin
bermaksud tak boleh
bermaksud tidak bisa
bermaksud gila
pergilah, sayang, pergilah
aku tak bisa teruskan di sini
pergilah, sayang, kau pergilah
aku tak bisa berlari
sayang, kau kena pergi
aku tak bisa lari dari sini
aku di sini terperangkap, sayang
kau pergilah
pergi saja! pergi saja! pergi saja! pergi saja!
aku di sini menangis hiba, sayang
aku ini burung di sangkaran
kau hanya pemerhati jauh
maka pergilah!
maka jauhlah!
maka hindarlah!
aku tak bisa melafaz selamat tinggal
selamat tinggal
selamat tinggal, cinta merahku
yang ku sayang, ku peluk, ku cium
ku sayang, ku kasih
ku ingin disayang
ku peluk selalu
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal cinta merah
selamat tinggal ku ingin kamu
tapi hatiku sudah terjual
selamat tinggal selamat tinggal
selamat tinggal selamat tinggal
selamat tinggal cinta merahku
selamat tinggal cinta merahku.
About ending a beautiful love affair. Listen to it here
bunga api di langit merdeka
sendirian ku di lantai tar
ku lihat bunga api di langit merdeka
dan matahari malam sembunyi
ku lihat segalanya bersinar gemerlapan
dan ku katakan
“hey! inikah merdeka kita?”
bila arak ada di sana
arak ada di sini
gadis-gadis di sana berpakaian seksi
seperti aku ini
semua sangat cantik
Semua sangat handsome
Semua sangat menarik
tapi siapa kita
merdeka apa
bunga api di sana
api di sini kita macam orang gila
berjoget sana
berjoget sini
benyanyi-nyanyi sana
menyanyi-nyanyi di sini
merdeka apa
merdeka kita
merdeka gila
merdeka apa
merdeka sana
merdeka sini
tapi di sini
bunga api di dalam hati
bunga api di dalam hati
bunga api di dalam api
bunga api di dalam api
merdeka apa kita bila
kata saja merdeka
tapi kita tak tau
siapa bapak merdeka
siapa yg pernah mati di situ
siapa yang mati di sini
siapa yang tewas di sana
siapa merdeka?
kita atau pun mereka di sana
di waktu dulu kala
siapa kita?
siapa kita?
merdeka sana
merdeka sini
merdeka gila
merdeka apa
siapa kita tiada yang tau
aku di sini menyanyi lagu
aku pun tak tau merdeka ini apa
yang aku tau cuma merdeka ini
bicara tentang bunga api
bunga api di atas langit sana
bunga api di langit jingga
oh..!
merdekakah kita?
Wanna hear me humming this piece? Click here
ku lihat bunga api di langit merdeka
dan matahari malam sembunyi
ku lihat segalanya bersinar gemerlapan
dan ku katakan
“hey! inikah merdeka kita?”
bila arak ada di sana
arak ada di sini
gadis-gadis di sana berpakaian seksi
seperti aku ini
semua sangat cantik
Semua sangat handsome
Semua sangat menarik
tapi siapa kita
merdeka apa
bunga api di sana
api di sini kita macam orang gila
berjoget sana
berjoget sini
benyanyi-nyanyi sana
menyanyi-nyanyi di sini
merdeka apa
merdeka kita
merdeka gila
merdeka apa
merdeka sana
merdeka sini
tapi di sini
bunga api di dalam hati
bunga api di dalam hati
bunga api di dalam api
bunga api di dalam api
merdeka apa kita bila
kata saja merdeka
tapi kita tak tau
siapa bapak merdeka
siapa yg pernah mati di situ
siapa yang mati di sini
siapa yang tewas di sana
siapa merdeka?
kita atau pun mereka di sana
di waktu dulu kala
siapa kita?
siapa kita?
merdeka sana
merdeka sini
merdeka gila
merdeka apa
siapa kita tiada yang tau
aku di sini menyanyi lagu
aku pun tak tau merdeka ini apa
yang aku tau cuma merdeka ini
bicara tentang bunga api
bunga api di atas langit sana
bunga api di langit jingga
oh..!
merdekakah kita?
Wanna hear me humming this piece? Click here
Thursday, August 30, 2007
kalaulah...
kalaulah,
bisa ku cincang hati,
agar mampu ku tebarkan ke angin,
memberi cinta pada sang sepi.
kalaulah,
bisa ku rautkan jiwa,
agar mampu melentur ke arah kita,
memberi kudrat pada sang keliru.
kalaulah,
bisa ku sembunyi kamu,
agar mampu kau bisikkan sakti di telinga,
memberi azam pada sang tewas.
kalaulah,
jiwa aku belum dibeli orang.
maka aku milik kamu.
bisa ku cincang hati,
agar mampu ku tebarkan ke angin,
memberi cinta pada sang sepi.
kalaulah,
bisa ku rautkan jiwa,
agar mampu melentur ke arah kita,
memberi kudrat pada sang keliru.
kalaulah,
bisa ku sembunyi kamu,
agar mampu kau bisikkan sakti di telinga,
memberi azam pada sang tewas.
kalaulah,
jiwa aku belum dibeli orang.
maka aku milik kamu.
Tuesday, August 21, 2007
aku takut
mencicah pekasam hati di hirisan cili,
merenjis mata dengan secubit garam,
menghentak nafas dengan bahasa keji,
bertanya aku, "kenapa perlu kejam"
kita yang memang bermula dengan kehancuran,
mencari damai dalam onar sesakan manusia,
menemui bahasa yang sama, berbicara tak segan,
mencerai jiwa dari kesiksaan dunia yang gila.
namun rupanya dunia itu tidak segagah kamu
yang merobek kesedaran dan kekuatan,
kamu mendurjana bahasa kita yang indah itu,
maka aku ini sedang berlari pergi ketakutan.
merenjis mata dengan secubit garam,
menghentak nafas dengan bahasa keji,
bertanya aku, "kenapa perlu kejam"
kita yang memang bermula dengan kehancuran,
mencari damai dalam onar sesakan manusia,
menemui bahasa yang sama, berbicara tak segan,
mencerai jiwa dari kesiksaan dunia yang gila.
namun rupanya dunia itu tidak segagah kamu
yang merobek kesedaran dan kekuatan,
kamu mendurjana bahasa kita yang indah itu,
maka aku ini sedang berlari pergi ketakutan.
Saturday, August 11, 2007
perempuan yang disimpan
aku periuk mahal di dalam kaca.
aku anak patung di dalam almari.
aku kelisa emas di dalam balang.
aku berharga yang tidak terbeli.
aku perempuan yang disimpan.
aku anak patung di dalam almari.
aku kelisa emas di dalam balang.
aku berharga yang tidak terbeli.
aku perempuan yang disimpan.
Wednesday, August 08, 2007
Friday, August 03, 2007
meracik hati
aku sedang mau meracik hati di pantai kosong,
bila kau berlari mengutip setiap debunya.
hanya untuk membakarnya semula.
bila kau berlari mengutip setiap debunya.
hanya untuk membakarnya semula.
Thursday, July 26, 2007
cinta kita di atas atap
depang tangan kita mengambil mentari di waktu malam
cinta kita ~bersemi.
dan ku nampak di bawah mentari malam itu
wajahmu yang begitu cantik
wajah aku yang begitu indah
cuma kita yang tahu
di atas atap itu, kita berdua
berzapin dengan bintang
berzapin dengan dgn malam
bercinta
berkasih
bersayang
dan cinta itu milik kita
kita berdua
cinta kita di atas atap
tanganmu merangkul wajahku
erotismu semata melihat senyumku
cinta-cinta
cinta kita berdua
di atas atap hanya berdua
dan cinta kita cinta yang gila
kita merasa
hanyalah kita
cinta
ku cinta dia
dia cinta aku
aku cinta dia
dia cinta aku saja
kita berdua di atap sana
di atap sana
kerna ku hanya berdua
di atas itu tiada siapa
hatiku cinta
tapi siapa tau
aku milik orang
dan kau milik orang
aku cinta
aku mau
aku ingin
aku hendak
tapi kita cuma cinta-cinta di atap saja
ku mau
ku ingin di cinta
Forbidden love, but felt so true. Undeniably wrong, but so friggin honest. Selamat tidur, cinta gelap. Click here if you want to see me performing. Feel.
cinta kita ~bersemi.
dan ku nampak di bawah mentari malam itu
wajahmu yang begitu cantik
wajah aku yang begitu indah
cuma kita yang tahu
di atas atap itu, kita berdua
berzapin dengan bintang
berzapin dengan dgn malam
bercinta
berkasih
bersayang
dan cinta itu milik kita
kita berdua
cinta kita di atas atap
tanganmu merangkul wajahku
erotismu semata melihat senyumku
cinta-cinta
cinta kita berdua
di atas atap hanya berdua
dan cinta kita cinta yang gila
kita merasa
hanyalah kita
cinta
ku cinta dia
dia cinta aku
aku cinta dia
dia cinta aku saja
kita berdua di atap sana
di atap sana
kerna ku hanya berdua
di atas itu tiada siapa
hatiku cinta
tapi siapa tau
aku milik orang
dan kau milik orang
aku cinta
aku mau
aku ingin
aku hendak
tapi kita cuma cinta-cinta di atap saja
ku mau
ku ingin di cinta
Forbidden love, but felt so true. Undeniably wrong, but so friggin honest. Selamat tidur, cinta gelap. Click here if you want to see me performing. Feel.
Sunday, July 22, 2007
tewas lagi di kaki cinta
apa mungkin kau terus menjadi bulan?
apa mungkin kau jadi bintang satu?
andai tertempang kaki, terlumpuh badan.
mahukah kau menongkat langit aku?
yang terzahir adalah cermin dusta, sayang
yang tertulis belum terpalit nista, kasih
haruskah kau berlari dan menghindar bayang?
haruskah kau mengkelabukan pelangi putih?
jiwa, bantu aku terus mempasak hati
dunia, isikan aku dengan pujian Ilahi
aku tewas lagi di kaki cinta
aku luluh dimamah usia
aku jatuh di mata dia.
kasih, teruskan aja kau di sisi
kerna sudah lama aku sendiri
berkat doa, kitakan berdiri sama tinggi
berdepang tangan, memeluk pelangi
A duet with Api. Talented soul. The idea was filling up the blanks. I start with the fisrt line, he would continue the next, and on and on. Started as a silly game over coffee, but i think it came out beautifully.
apa mungkin kau jadi bintang satu?
andai tertempang kaki, terlumpuh badan.
mahukah kau menongkat langit aku?
yang terzahir adalah cermin dusta, sayang
yang tertulis belum terpalit nista, kasih
haruskah kau berlari dan menghindar bayang?
haruskah kau mengkelabukan pelangi putih?
jiwa, bantu aku terus mempasak hati
dunia, isikan aku dengan pujian Ilahi
aku tewas lagi di kaki cinta
aku luluh dimamah usia
aku jatuh di mata dia.
kasih, teruskan aja kau di sisi
kerna sudah lama aku sendiri
berkat doa, kitakan berdiri sama tinggi
berdepang tangan, memeluk pelangi
A duet with Api. Talented soul. The idea was filling up the blanks. I start with the fisrt line, he would continue the next, and on and on. Started as a silly game over coffee, but i think it came out beautifully.
Friday, July 20, 2007
heart-for-rent
please return my heart at the counter
as you walk off to the gate please
i think on monday it will expire
and for extra time, there will be fees
as you walk off to the gate please
i think on monday it will expire
and for extra time, there will be fees
lari dan terus lari II
apa perlu dibohong si hati ini lagi?
sedang perasaan bukan anak kecil yg perlu digula-gulakan.
maka larilah dan terus lari.
bohong yg terang, usah kau pasang sang angan-anganan.
dan jika ada yg mau mendepang tangan memeluk ribut,
mampasak kaki mempeluk badai, melagu tangis,
harus kau lari dan terus kabut!
kerna takkan termampu kau hadap dunia yang bengis.
maka lagu hatiku itu diritma dari bibir ke bibir,
dibaca disampai dek semua kecuali diri aku,
dan kau andai pelbagai sebagaimana dia fikir,
tapi sayang, lagunya kau nyanyikan sebu.
a continuation of Lari Dan Terus Lari. One of my early poems. About giving up.
sedang perasaan bukan anak kecil yg perlu digula-gulakan.
maka larilah dan terus lari.
bohong yg terang, usah kau pasang sang angan-anganan.
dan jika ada yg mau mendepang tangan memeluk ribut,
mampasak kaki mempeluk badai, melagu tangis,
harus kau lari dan terus kabut!
kerna takkan termampu kau hadap dunia yang bengis.
maka lagu hatiku itu diritma dari bibir ke bibir,
dibaca disampai dek semua kecuali diri aku,
dan kau andai pelbagai sebagaimana dia fikir,
tapi sayang, lagunya kau nyanyikan sebu.
a continuation of Lari Dan Terus Lari. One of my early poems. About giving up.
Thursday, July 19, 2007
aku sedang mematikan hati
nyaris reput, ia.
sudah hampir kepunahan.
berkecamuk rasa jiwa.
tak kalih menahan.
berbaris soal tercipta.
tertitah langsung keporakan.
mau dibunuh segala.
biar tak berhati si badan.
sudah pun bernyanyi sepi.
aku bisa rasa girang.
aku sedang mematikan hati.
lalu kau datang.
sudah hampir kepunahan.
berkecamuk rasa jiwa.
tak kalih menahan.
berbaris soal tercipta.
tertitah langsung keporakan.
mau dibunuh segala.
biar tak berhati si badan.
sudah pun bernyanyi sepi.
aku bisa rasa girang.
aku sedang mematikan hati.
lalu kau datang.
Tuesday, July 17, 2007
meski walau
apalah makna.
apalah erti.
meski tangan merangkul bayu dermaga.
walau mata mencium kaki langit di sini.
andai kau tiada.
andai aku sendiri.
i just realized, sometimes, in short words, i said everything.
apalah erti.
meski tangan merangkul bayu dermaga.
walau mata mencium kaki langit di sini.
andai kau tiada.
andai aku sendiri.
i just realized, sometimes, in short words, i said everything.
Wednesday, July 11, 2007
dia itu ada
nyatanya aku tewas.
igau aku tentang rembulan rupanya sekadar khayalan termimpikan,
rata-rata segala yang ku membayang semua hanya jeritan tersimpan,
pekikan aku yang dulu-dulu tidak pernah tembus ke lingkar awan,
yang aku ngongoi di siratan kasih malam cuma hanya siulan bosan.
nyatanya aku bodoh.
mana bisa ada cinta seagung itu antara kita-kita ini, wahai pasir,
tiada mungkin ada ingin sang mentari bertari zapin bersama petir,
seolahnya ada cemati mengikat janji sang bibir dusta yang berdesir,
semua itu khayalan bajingan yang mendustakan batin yang lahir.
nyatanya aku buta.
tidak ternampakkan seganang kasihmu yang terbentang membayu,
dari setiap terhembus sang nafas ke kawanan awan yang membiru,
yang ku cari adalah ideologi sial tercipta untuk mengorgasmik nafsu,
tidak ada cinta rembulan, mentari petir, rindu sang pasir, yang itu-itu.
nyatanya aku tewas.
nyatanya aku bodoh.
nyatanya aku buta.
Dia itu Ada.
igau aku tentang rembulan rupanya sekadar khayalan termimpikan,
rata-rata segala yang ku membayang semua hanya jeritan tersimpan,
pekikan aku yang dulu-dulu tidak pernah tembus ke lingkar awan,
yang aku ngongoi di siratan kasih malam cuma hanya siulan bosan.
nyatanya aku bodoh.
mana bisa ada cinta seagung itu antara kita-kita ini, wahai pasir,
tiada mungkin ada ingin sang mentari bertari zapin bersama petir,
seolahnya ada cemati mengikat janji sang bibir dusta yang berdesir,
semua itu khayalan bajingan yang mendustakan batin yang lahir.
nyatanya aku buta.
tidak ternampakkan seganang kasihmu yang terbentang membayu,
dari setiap terhembus sang nafas ke kawanan awan yang membiru,
yang ku cari adalah ideologi sial tercipta untuk mengorgasmik nafsu,
tidak ada cinta rembulan, mentari petir, rindu sang pasir, yang itu-itu.
nyatanya aku tewas.
nyatanya aku bodoh.
nyatanya aku buta.
Dia itu Ada.
Saturday, June 30, 2007
sunyi
sang hati yang tersiatkan.
si jiwa yang dipercakan.
lemah sekalian inci badan.
nyawa yang mau melepas tangan.
payahnya seorang aku yang gila.
mau bertopeng tidak bertelinga.
hendak menghujan, tertitis ketawa.
mahu berdepan, bayang tiada.
ayah, aku sedang mati.
ibu, bawa aku kembali.
aku sunyi.
aku benci.
si jiwa yang dipercakan.
lemah sekalian inci badan.
nyawa yang mau melepas tangan.
payahnya seorang aku yang gila.
mau bertopeng tidak bertelinga.
hendak menghujan, tertitis ketawa.
mahu berdepan, bayang tiada.
ayah, aku sedang mati.
ibu, bawa aku kembali.
aku sunyi.
aku benci.
Friday, June 22, 2007
hey hey hunny
my new red sneakers are soaked
my bike is out of service
haven't eaten since morning
nuthin' here made me pleased
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
cause you said to me "baby -
i wanna meetcha today"
ran 5 miles till my feet bruised
dogs tried to bit me few times
fell into the mud just now
i even lose my last dime
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
cause you said to me "baby -
i wanna meetcha you today"
hey hunny hey hey
a very cute day
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
right until you say "sorry -
let's go on separate ways"
so i say hey hey hunny
now this is my suckiest day.
a lyric for my most talented musician friend, AGcoco. Let's hope the tune be ready soon. This AG, he is going to be big one day, and I know it. Godbless, G.
my bike is out of service
haven't eaten since morning
nuthin' here made me pleased
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
cause you said to me "baby -
i wanna meetcha today"
ran 5 miles till my feet bruised
dogs tried to bit me few times
fell into the mud just now
i even lose my last dime
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
cause you said to me "baby -
i wanna meetcha you today"
hey hunny hey hey
a very cute day
and i say hey hey hunny
it's still a very cute day
right until you say "sorry -
let's go on separate ways"
so i say hey hey hunny
now this is my suckiest day.
a lyric for my most talented musician friend, AGcoco. Let's hope the tune be ready soon. This AG, he is going to be big one day, and I know it. Godbless, G.
Thursday, June 21, 2007
mockin' on heaven's floor
mama take this heart off from me
i can't use it anymore
it's getting dark, too dark to see
feels like I'm mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mama put my pride in the ground
i can't hold them anymore
that cold black sense is comin' down
feels like I'm mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
A parody? Not quite. Re-altering while plagiarising. Beautiful song, beutifully crafted. Guns & Roses.
i can't use it anymore
it's getting dark, too dark to see
feels like I'm mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mama put my pride in the ground
i can't hold them anymore
that cold black sense is comin' down
feels like I'm mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
mock-mock-mockin' on heaven's door
A parody? Not quite. Re-altering while plagiarising. Beautiful song, beutifully crafted. Guns & Roses.
Wednesday, June 20, 2007
anak naga dan dermaga II
aku seorang anak gila yang sukakan satu dermaga itu
di mana pada sekian suluhan mentari malam
aku akan lihat sang naga itu melimpas
senyuman naga itu begitu indah
begitu cantik
begitu menarik
tapi aku hanya seorang gila yang bercakap di sini
dan orang akan jeritkan
"hey orang gila! mana ada naga!"
kemudian, aku pun berkata
"naga itu ada di sini"
aku hari-hari nampak naga itu
yang sedang terbang
di atas puluhan bintang
jutaan awan
lingkungan kasih sang angin
kemudian aku katakan
"hey naga, datang sini
menari
datang
peluk
rangkul
pegang
kagumi aku
sebagaimana aku ini mengagumimu
wahai anak naga,
kerna aku si gila
yang cuma ada hati dan perasaan
dan ku si gila
yang inginkan kasih sayang
cuma aku yang gila"
"si gila! hey, mana ada naga!!!!"
dan hati aku akan menagih kasih
mana naga itu?
hari hari mencari
dan begitulah
di satu hari aku tewas di pelukan ombak
It was a last minute confirmation, but I did go to Layar Tanchap. Lucky cause there was a slot free. Like the typical me who loves the art of microphone, I performed a freestyle. The beat and rythm was so excellent and mellow, made me re-alter my Anak Naga Dan Dermaga.Click here if you want to see me performing. Feel.
di mana pada sekian suluhan mentari malam
aku akan lihat sang naga itu melimpas
senyuman naga itu begitu indah
begitu cantik
begitu menarik
tapi aku hanya seorang gila yang bercakap di sini
dan orang akan jeritkan
"hey orang gila! mana ada naga!"
kemudian, aku pun berkata
"naga itu ada di sini"
aku hari-hari nampak naga itu
yang sedang terbang
di atas puluhan bintang
jutaan awan
lingkungan kasih sang angin
kemudian aku katakan
"hey naga, datang sini
menari
datang
peluk
rangkul
pegang
kagumi aku
sebagaimana aku ini mengagumimu
wahai anak naga,
kerna aku si gila
yang cuma ada hati dan perasaan
dan ku si gila
yang inginkan kasih sayang
cuma aku yang gila"
"si gila! hey, mana ada naga!!!!"
dan hati aku akan menagih kasih
mana naga itu?
hari hari mencari
dan begitulah
di satu hari aku tewas di pelukan ombak
It was a last minute confirmation, but I did go to Layar Tanchap. Lucky cause there was a slot free. Like the typical me who loves the art of microphone, I performed a freestyle. The beat and rythm was so excellent and mellow, made me re-alter my Anak Naga Dan Dermaga.Click here if you want to see me performing. Feel.
Sunday, June 10, 2007
obsesiv maha kompulsiv
obsesiv maha kompulsiv
submisiv tanpa permisiv
komplikasi yang komprehensiv
adorasi terlalu posesiv
jangan sabitkan dulu sang aku ini
bila mana ingin aku luah rasa di qalbi
jangan jatuhkan terus verdik kau tadi
kerna jika jadinya itu, boleh pergi mati
bukan mistakenya aku kalau dia membagi
bukan khilafnya aku bila dia memberi
di setiap tertentangnya mata di setiap hari
matanya mengseduce aku ke mari
lalu bisa apa aku lakukan, wahai pak kiyai?
dia melintas di daun mata dengan longlai
menyapubuang sepi hatiku yang terabai
mendamai ombak onar via senyum membelai
alah! aku tahu benar perempuan itu gaya
kononnya malu tapi jujurnya dia suka
di depan kita berpura saja innocent gila
tapi the fact nya dia satu elusiv menggoda
dia purakan kegadisan sensitiv
walhal dia sebenarnya radioaktiv
dia ngongoikan suara sedusiv
dan hey aku bukan jantan pasiv
volupsi dia, giur aku tidak tertanggung
erupsi aku, takku biar tidak tersambung
dia kan si gula, salahkah aku menghurung?
aku kan si gila, salahkah aku merenung?
tapi sekadar pandangan itu tidak satisfaktori
aku mau lagi, mungkin substans yang materi
ingin aku simpan si bibir, sang mata juga jari
kerna kau milik aku, kan sayang? hari ini ke abadi
tuan hakim, itu saja defens saya, saya gulungkan
fikirkan logika, tanpa prejudis, tanpa baran
kami itu saling cinta cuma mungkin dia a little segan
yang di hari ku rangkulnya dia jerit minta dilepaskan
namun cuba kau lihat dia di situ sedang bahagia
sedang tidur menerbang di mimpi langit jingga
jika itu kau katakan psychodelik, kau gila
inilah makna sebenar kepada literasi cinta!
ever feel so hurt in love, u feel like hurting them? hehe. saiko.
p/s: this is made from a duet idea about twisted obsession for a very dear friend, my official photographer, my most loved scandal hunny bunn. haha. jgn mara fad. check his photos: http://fadphotography.fotopages.com
submisiv tanpa permisiv
komplikasi yang komprehensiv
adorasi terlalu posesiv
jangan sabitkan dulu sang aku ini
bila mana ingin aku luah rasa di qalbi
jangan jatuhkan terus verdik kau tadi
kerna jika jadinya itu, boleh pergi mati
bukan mistakenya aku kalau dia membagi
bukan khilafnya aku bila dia memberi
di setiap tertentangnya mata di setiap hari
matanya mengseduce aku ke mari
lalu bisa apa aku lakukan, wahai pak kiyai?
dia melintas di daun mata dengan longlai
menyapubuang sepi hatiku yang terabai
mendamai ombak onar via senyum membelai
alah! aku tahu benar perempuan itu gaya
kononnya malu tapi jujurnya dia suka
di depan kita berpura saja innocent gila
tapi the fact nya dia satu elusiv menggoda
dia purakan kegadisan sensitiv
walhal dia sebenarnya radioaktiv
dia ngongoikan suara sedusiv
dan hey aku bukan jantan pasiv
volupsi dia, giur aku tidak tertanggung
erupsi aku, takku biar tidak tersambung
dia kan si gula, salahkah aku menghurung?
aku kan si gila, salahkah aku merenung?
tapi sekadar pandangan itu tidak satisfaktori
aku mau lagi, mungkin substans yang materi
ingin aku simpan si bibir, sang mata juga jari
kerna kau milik aku, kan sayang? hari ini ke abadi
tuan hakim, itu saja defens saya, saya gulungkan
fikirkan logika, tanpa prejudis, tanpa baran
kami itu saling cinta cuma mungkin dia a little segan
yang di hari ku rangkulnya dia jerit minta dilepaskan
namun cuba kau lihat dia di situ sedang bahagia
sedang tidur menerbang di mimpi langit jingga
jika itu kau katakan psychodelik, kau gila
inilah makna sebenar kepada literasi cinta!
ever feel so hurt in love, u feel like hurting them? hehe. saiko.
p/s: this is made from a duet idea about twisted obsession for a very dear friend, my official photographer, my most loved scandal hunny bunn. haha. jgn mara fad. check his photos: http://fadphotography.fotopages.com
Thursday, June 07, 2007
anak naga dan dermaga
puisi ini buat kamu anak naga
yang kejung di kulit tapi lentur di hati
puisi ini hanya untuk kita bercinta di dermaga
tika sang hati kita tewas di mimpi sakti
mungkin kah ada mungkin buat kita?
engkau itu naga dijanjikan keagungan satu hari nanti.
sedang aku cuma si gila ketagihan cinta
yang hidupnya cuma ada janji untuk mati.
anak naga, engkau itu amat indah keterlaluan
meski yang kau pamer cuma angkuh dan gagah
di lubuk dalam, kau lebih manusia dari insan
dan karena itu terus sajalah kau bermegah
anak naga, kenapa perlu aku ini sekadar manusia?
tidak bisakah aku dikasih dibelai disayang?
haluan kita tak pernah bersatu selamanya
kecuali di dermaga itu, di bawah bulan terang
ayuh menari di sinar rembulan di antara remang pagi
kerna di tika itu smua sudah lena, yang tinggal cuma kita
tarikan gemalai longlai di masa yang sedang pergi
waktu yang ada hanya tinggal sekelip ketika
bisakah aku rasa bibir itu, hai anak naga?
di tiap engkau tersenyum aku tewas bermimpi
melarik bahagia dalam anganan gila
sesungguh ku tak bisa sembunyi lagi
tapi pagi sudah sampai dalam kerlipan mata
aku kini sekadar si gila yang cuma ada diri sendiri
dan kau sudah harus kembali ke angkasa raya
tinggallah kisah ini sekadar mimpi dicarik mentari
yang kejung di kulit tapi lentur di hati
puisi ini hanya untuk kita bercinta di dermaga
tika sang hati kita tewas di mimpi sakti
mungkin kah ada mungkin buat kita?
engkau itu naga dijanjikan keagungan satu hari nanti.
sedang aku cuma si gila ketagihan cinta
yang hidupnya cuma ada janji untuk mati.
anak naga, engkau itu amat indah keterlaluan
meski yang kau pamer cuma angkuh dan gagah
di lubuk dalam, kau lebih manusia dari insan
dan karena itu terus sajalah kau bermegah
anak naga, kenapa perlu aku ini sekadar manusia?
tidak bisakah aku dikasih dibelai disayang?
haluan kita tak pernah bersatu selamanya
kecuali di dermaga itu, di bawah bulan terang
ayuh menari di sinar rembulan di antara remang pagi
kerna di tika itu smua sudah lena, yang tinggal cuma kita
tarikan gemalai longlai di masa yang sedang pergi
waktu yang ada hanya tinggal sekelip ketika
bisakah aku rasa bibir itu, hai anak naga?
di tiap engkau tersenyum aku tewas bermimpi
melarik bahagia dalam anganan gila
sesungguh ku tak bisa sembunyi lagi
tapi pagi sudah sampai dalam kerlipan mata
aku kini sekadar si gila yang cuma ada diri sendiri
dan kau sudah harus kembali ke angkasa raya
tinggallah kisah ini sekadar mimpi dicarik mentari
Tuesday, May 29, 2007
puisi untuk jalang
engkau itu jalang
tatkala kau biar liurnya menjejes di tiap lintang tubuhmu
tika kau erangkan namanya di sekejung erotismu
waktu kau kaburkan kasih aku demi bohongnya.
engkau itu sundal
tatkala kau biar hati kamu bernanah curang
tika kau pandangkan wajah puas keparat itu
waktu kau lemparkan senyum palsu ku kira milikku.
engkau itu bangsat
tatkala kau rela jiwamu dimamah taburan dusta
tika kau kekeh meliuk getis dek jemari sialnya
waktu kau genggam ubunnya bagai aku dulu.
engkau itu bajingan
tatkala kau lelong hati aku ini pada angin
tika kau siat-siat jantung aku ke percaan
waktu kau henyak runtun nyawaku bertabur.
dan aku ini lelaki dayus
tatkala aku masih berlutut di muka pintu
tika aku melolong pada rembulan wajahmu
waktu aku mengemis sisa kasihmu.
yang bukan milik aku,
tak pernah milik aku.
i wrote this for a dear male friend, who, in my eyes are one dumb lovestucked. His girl was two-timing him, and still, uff. Stupid. But hecks, love is such a crazy lil thing.
tatkala kau biar liurnya menjejes di tiap lintang tubuhmu
tika kau erangkan namanya di sekejung erotismu
waktu kau kaburkan kasih aku demi bohongnya.
engkau itu sundal
tatkala kau biar hati kamu bernanah curang
tika kau pandangkan wajah puas keparat itu
waktu kau lemparkan senyum palsu ku kira milikku.
engkau itu bangsat
tatkala kau rela jiwamu dimamah taburan dusta
tika kau kekeh meliuk getis dek jemari sialnya
waktu kau genggam ubunnya bagai aku dulu.
engkau itu bajingan
tatkala kau lelong hati aku ini pada angin
tika kau siat-siat jantung aku ke percaan
waktu kau henyak runtun nyawaku bertabur.
dan aku ini lelaki dayus
tatkala aku masih berlutut di muka pintu
tika aku melolong pada rembulan wajahmu
waktu aku mengemis sisa kasihmu.
yang bukan milik aku,
tak pernah milik aku.
i wrote this for a dear male friend, who, in my eyes are one dumb lovestucked. His girl was two-timing him, and still, uff. Stupid. But hecks, love is such a crazy lil thing.
Tuesday, May 15, 2007
mei ketiga-belas Itu
ingin saya mencanting angin,
melarik awan untuk mengisah
tentang hari itu.
tapi tiada saya berilmu.
ingin saya merobek tanah,
memaku lumpur untuk cerita,
tentang hari itu.
tapi tiada saya berilmu.
apa yang jadi, wahai atok wahai moyang,
Mei itu,
yang berdarah itu,
yang masih bernanah,
cuma diperbuat tak tahu.
melarik awan untuk mengisah
tentang hari itu.
tapi tiada saya berilmu.
ingin saya merobek tanah,
memaku lumpur untuk cerita,
tentang hari itu.
tapi tiada saya berilmu.
apa yang jadi, wahai atok wahai moyang,
Mei itu,
yang berdarah itu,
yang masih bernanah,
cuma diperbuat tak tahu.
Saturday, May 05, 2007
aku mau pergi
pekikkan rasa cinta engkau
kerna aku sudah lupa
jerit sehabis nafas
maka aku ingat
maka aku ingat.
lepaskan aku si burung liar
bersarang di langit
bermandi di hujan
ini bukan rumahku
ini bukan rumahku
mungkin kasih sudah habis
mungkin jiwa sudah tewas
aku sudah ranap.
kerna aku sudah lupa
jerit sehabis nafas
maka aku ingat
maka aku ingat.
lepaskan aku si burung liar
bersarang di langit
bermandi di hujan
ini bukan rumahku
ini bukan rumahku
mungkin kasih sudah habis
mungkin jiwa sudah tewas
aku sudah ranap.
when my father said "you know better"
rebel sneakouts and harsh cussing fights,
screaming to the door, screaming all nights,
vengeance and hatred filled each part of vein,
rather drink my own blood, rather be in pain.
we hated each other, we hated to our bones,
even hated god, like "please get off thy
throne!"
cause i felt he neglected me too much already,
i was so torn apart, so full of misery.
i wish i had a thrice better father, i said,
the type who showers me what i never had,
maybe just be that one to be very close,
or at least be a person who never oppose.
yes we were never pals, oh no how could we?
but look at this picture of both you and me,
we made snorting faces and there we grinned,
gosh look where we are now, where have we been?
i guess it started during school time, maybe,
when friends understood better than you could be,
and we just follow the flow, we drifted away,
until we made believe that everything is okay.
grew apart and that was never a big deal,
it's not that we don't care, we just cant feel,
but years gone by and i am now a woman,
and i want to fix it all, undo the pain and leash the
demon.
such a feeling today, meeting my father,
t'was not planned but glad to see each other,
we hugged like nothing had ever happened,
ole friends we were oh my, out of that sudden!
so we started chatting and talking and laughing,
to the point where somehow i felt this comfort feeling,
that i burst a few tears about life and all,
how the world is hard and how i almost fall.
but my father just smiled and my heart just shatter—
when my father said to me "honey, you know
better",
oh that was it, that was that moment i've waited,
the time i had been fighting for, and now i hate it.
i wish i am still his little girl, his little star,
i want to reverse it all, the stories we are,
i don't want to answer, i do not know better,
i need only one thing, i need my father.
Thursday, April 12, 2007
lingkar terbang tembus tewas.
aku mau melingkar di juntaian bintang
aku mau terbang ke gelang bulan
aku mau menembus di kerahan bumi
aku mau tewas di tapak tanganmu.
aku mau yang itu itu
kerna yang ada ini tak pernah terpuaskan
aku mau hati ini mengerti
kau bukan milik aku.
yang aku harus terima
seperti tewasnya aku pada semua yang aku tak gamit di tangan,
juntai bintang itu,
gelang bulan itu,
kerahan bumi itu,
seolah itu.
aku mau terbang ke gelang bulan
aku mau menembus di kerahan bumi
aku mau tewas di tapak tanganmu.
aku mau yang itu itu
kerna yang ada ini tak pernah terpuaskan
aku mau hati ini mengerti
kau bukan milik aku.
yang aku harus terima
seperti tewasnya aku pada semua yang aku tak gamit di tangan,
juntai bintang itu,
gelang bulan itu,
kerahan bumi itu,
seolah itu.
Wednesday, March 28, 2007
kenalkah kalian pada gadis itu?
kenalkah kalian pada gadis itu
yang mukanya manis suaranya merdu
ke mana pergi mentari kan menari
hadirnya dia sepi kan pasti pergi
gadis itu sanggup memberi jika kau pinta
akan cebisan akhir rotinya walau engkau siapa
tiada balasan melainkan satu
kau sudi mencintanya ke akhir waktu
kenal atau tidak kau akan gadis itu
yang ketawanya ceria menutup sendu
taukah kau tentang renungnya yg tembus ke tujuh langit
sedarkah kamu akan hatinya yg merintih sakit
semua berkata ‘akulah temannya’ ‘akulah sahabatnya’
namun hakikat kenalkah kau dia
apa kau tau yang gelaknya nan riang
sekadar luaran yg tentunya jelas di tika terang
jujur sajalah, taukah kau yang di balik segala
di penjuru malam, tika bulan berselimut, setelah habis semua ketawa
sendirian gadis itu mengalirkan kesepian
lewat mata bundar yg asalnya kau kira menawan
mariku perikan kisah gadis ini
yang di sekian gelap jiwanya bernyanyi
menzikir nama kekasih yang tak pernah ujud
menanti kehadiran seorng pecinta untuk mencintanya dgn zuhud
dia ingin disayang dia mau dikasih
dia hendak dimanja diulit cinta bersih
namun tahukah kamu keinginan hatinya
atau sudahkah manis bicaranya buat kau buta
dia menyeru untuk ketemu di syurgawi
bosan amat dgn segala topeng hipokrasi
yang dia pakai sekian lama membahagia manusia
selain dia selain dirinya
kenalkah dikau pada kepenatan semangat si gadis
terlalu penat sehingga akalnya mengeluh sadis
zahir dia punya ramai taulan berjuta teman
hakiki, di hujung malam tetap dia sendirian
biar aku khabar pada kamu
gadis itu sedang menunggu dan sentiasa menunggu
datangnya satu lelaki yg bisa merangkul jiwanya
dan membawanya pulang ke desa asmara
kau takkan kenal gadis itu
kerana bijak benar dia menipu
kau takkan tau kerna dia malu menunjuk kosong hidupnya
kau takkan bisa kerna kau takkan mau percaya
di balik senyum yg kau suka lihat pada si wajah
ada sembunyi satu tangisan yang tak pernah sudah
di antara tawa yg dia pamer untuk kau puja
ada wujud rasa bohong yg entah bila akhirnya
kenalkah kalian padanya
gadis yg mencintai semua kecuali dirinya
kenalkah kalian pada gadis itu
dia ada di dekat di sini cuma kau yg tak tau.
yang mukanya manis suaranya merdu
ke mana pergi mentari kan menari
hadirnya dia sepi kan pasti pergi
gadis itu sanggup memberi jika kau pinta
akan cebisan akhir rotinya walau engkau siapa
tiada balasan melainkan satu
kau sudi mencintanya ke akhir waktu
kenal atau tidak kau akan gadis itu
yang ketawanya ceria menutup sendu
taukah kau tentang renungnya yg tembus ke tujuh langit
sedarkah kamu akan hatinya yg merintih sakit
semua berkata ‘akulah temannya’ ‘akulah sahabatnya’
namun hakikat kenalkah kau dia
apa kau tau yang gelaknya nan riang
sekadar luaran yg tentunya jelas di tika terang
jujur sajalah, taukah kau yang di balik segala
di penjuru malam, tika bulan berselimut, setelah habis semua ketawa
sendirian gadis itu mengalirkan kesepian
lewat mata bundar yg asalnya kau kira menawan
mariku perikan kisah gadis ini
yang di sekian gelap jiwanya bernyanyi
menzikir nama kekasih yang tak pernah ujud
menanti kehadiran seorng pecinta untuk mencintanya dgn zuhud
dia ingin disayang dia mau dikasih
dia hendak dimanja diulit cinta bersih
namun tahukah kamu keinginan hatinya
atau sudahkah manis bicaranya buat kau buta
dia menyeru untuk ketemu di syurgawi
bosan amat dgn segala topeng hipokrasi
yang dia pakai sekian lama membahagia manusia
selain dia selain dirinya
kenalkah dikau pada kepenatan semangat si gadis
terlalu penat sehingga akalnya mengeluh sadis
zahir dia punya ramai taulan berjuta teman
hakiki, di hujung malam tetap dia sendirian
biar aku khabar pada kamu
gadis itu sedang menunggu dan sentiasa menunggu
datangnya satu lelaki yg bisa merangkul jiwanya
dan membawanya pulang ke desa asmara
kau takkan kenal gadis itu
kerana bijak benar dia menipu
kau takkan tau kerna dia malu menunjuk kosong hidupnya
kau takkan bisa kerna kau takkan mau percaya
di balik senyum yg kau suka lihat pada si wajah
ada sembunyi satu tangisan yang tak pernah sudah
di antara tawa yg dia pamer untuk kau puja
ada wujud rasa bohong yg entah bila akhirnya
kenalkah kalian padanya
gadis yg mencintai semua kecuali dirinya
kenalkah kalian pada gadis itu
dia ada di dekat di sini cuma kau yg tak tau.
abah
they promised me love, they said they were true,
hey showed me happiness, and i thought it was, too,
they whispered they’d stick around, they said they will,
they told me to fight the world, so i blindly go downhill.
and you warned me not to, and you reminded me all,
foolish as i was, i remained wrong yet i stood tall,
so we fought and talked back and we just didn’t speak,
all for the sake of my immature thought that I had grown
big.
when everyone says “i love you-s”, i melted and proud,
but when we talk—all i can give is shout; and more shouts,
i long for love from others, when i have a mountain from
you,
i guess i am not that smart as i thought—i guess you knew.
maybe i was jealous of my brother, maybe i wanted to be a
son,
maybe i was just being silly, but maybe i want to be your
only one,
maybe that’s why i believed what they had lied to me,
maybe that’s what i want to believe—instead of being
sorry.
and then came the day when they all just disappeared,
i was left with all deceits—frustrated and lonely, i
feared—
all you said became true, everything you warned happened,
i felt dead, i felt stupid, i felt useless out of that
sudden.
surprisingly when everything went bad and disastrous,
and when i thought you’d kill me as you were so monstrous,
what shed me to tears was you were the only man behind,
giving your strength to support me physical and mind.
you are my only love, my only man, my only soulmate,
you love me to the seventh sky even though you had never
said,
yes, we fought and stop talking and then we back to okay,
but only you , abah, who deserves this little girl’s father’s
day.
i love you, more than i have loved anyone else.
Subscribe to:
Posts (Atom)